Langsung ke konten utama

Bisakah Kita Segera Bertemu?

Salah satu alasan terbesarku untuk menikah adalah, aku ingin hidup bersama dengan orang ingin hidup bersamaku. Tidak lagi bergantung pada keluarga yang sudah tidak lengkap tanpa bapak dan ibu. Hidup bersama suadara terasa seperti menumpang, ada hal-hal yang selalu tidak terlihat benar. Walaupun mereka menyayangiku, tapi tetap tidak ada yang menandingi kasih sayang orangtuaku, walaupun kenyataannya merekapun orang lain. Tapi lagi-lagi aku sadar, semua milik Allah, pun juga aku dan suamiku kelak, maka kapanpun Allah menginginkan semua miliknya, maka kita bisa apa?
Setiap kehilangan mengajarkanku bahwa, tidak ada sesuatu yang benar-benar menjadi milik kita. Semua hanya titipan. Tapi, mana yang lebih menenangkan, hidup dalam ketidaknyamanan, atau bersusah senang bersama orang yang benar-benar ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama kita?
Mungkin tidak sesederhana itu. Dalam kehidupan berumah tangga mungkin akan ada beragam problematika. Termasuk perasaan-perasaan takut kehilangan. Sekali lagi, segala sesuatu yang kelihatannya milik kita sebenarnya bukan milik kita. Meskipun demikian, saat amanah itu masih dipundak kita, maka tidak ada alasan untuk tidak memberikan yang terbaik untuk mereka.
Maka, jujur saja, salah satu doa yang aku perjuangkan di Ramadhan ini selain kebaikan untukku dan keluargaku, sudah pasti untuk kehidupanku sendiri. Ya, aku ingin segera dipertemukan dengan laki-laki yang bisa membahagiakanku, Menuntunku menuju jalan ke surga.
Sudah tidak lagi ingin kusebutkan siapa dengan kriteria muluk-muluk yang sebenarnya beroriontasi pada keduniawian semata, karena aku yakin Allah tahu apa yang terbaik bagiku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sepenggal sajak..

derap langkah bersuara, semakin jelas di telinga, kupalingkan wajah, hampa. hai, hadapi aku! jangan bersembunyi layaknya musuh, atau berlagak seperti hantu! ‪ # ‎ sepenggalsajak lirih, hampir tak terdengar redup, hampir tak terlihat gagap, hampir tak terucap semua serba samar, wahai waktu, kutunggu jawabmu.. ‪ # ‎ sepenggalsajak sesekali kumerenung bertanya pada rentetan gunung akan rindu yang tak terbndung padanya sang malaikat pelindung #sepenggalsajak cinta bukan hanya soal pernyataan bukan pula soal jawaban tapi cinta adalah persoalan hati sesuatu yang sulit dimengerti tak tahu kapan ia datang lagi mungkin saat ia telah pergi oh, aku hanya tak mengerti haruskah kutanggung luka ini hanya seorang diri sesuatu yang tak bisa kupungkiri aku cemburu, dan untuk sembuh butuh ribuan waktu seperti saat aku belajar mencintaimu #sepenggalsajak

Media pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Posisi media pembelajaran . Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting...